Tidak Mudah bagi Jokowi Tentukan Cawapres
Menurut Effendi, persaingan saat ini dibuat begitu terbatas. Sebab, publik seakan-akan mengarah pada dua pasangan saja.
"Jadi ini demikian rumit, jauh dari apa yang Anda bisa bayangkan," ungkapnya.
Menurut dia, sangat sulit bagi Jokowi menentukan pilihan. Misalnya, Jokowi tetap dianggap sebagai PDI Perjuangan sehingga hendaknya cawapres yang mendampinginya dari partai lain.
Di sisi lain, jika Jokowi dianggap petahana maka PDIP sebagai partai terkuat bisa saja menyodorkan kadernya sebagai bakal cawapres. Karena itu Jokowi dalam posisi dilematis.
"Itu saja dua hal yang tidak gampang dijawab. Apakah Jokowi dianggap PDIP atau Jokowi dianggap sebagai petahana yang sangat kuat, sehingga wakilnya bisa dari PDIP. Tapi kalau dia dari PDIP, maka wakilnya dibuka dari parpol pendukung koalisi," paparnya.(boy/jpnn)
Posisi Jokowi saat ini lebih leluasa dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) dibanding saat Pilpres 2014. Namun, Jokowi juga dalam posisi sulit.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada