Tidak Punya Baju Lebaran, Mereka Tahu Bapaknya Sudah tak Ada
“Panjang ceritanya hingga saya sampai ke Jambi ini,” kata Ibu 40 tahun itu dengan raut wajah sedih. Neli mengaku, ia hanya bekerja serabutan dengan membantu pekerjaan rumah para tetangganya.
Sehari hanya mendapatakan upah Rp 20 ribu. Uang itu tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari untuk biaya 8 anaknya.
“Anak Saya ada 10, 2 orang sudah berkeluarga dan tinggal di Medan. Yang sama saya sekarang ada 8. Cukup dak cukuplah,” imbuhnya.
Dari 8 anak itu, Neli mengaku, ada 5 anaknya yang masih sekolah. Dua orang duduk dibangku SD, 2 orang SMP dan 1 orang SMA.
“Yang masih sekolah ada lima. Dua orang sudah tamat dan di rumah saja, satu orang bekerja di toko baju,” sebutnya.
Untuk menghadapi lebaran, Neli mengaku belum mampu membeli baju baru untuk anaknya. Ia tak mendapat protes dari sang anak.
“Anak-anak Alhadulillah mengerti keadaan orang tuanya. Dia tahu bapaknya sudah tidak ada lagi,” akunya.
Kemarin, Neli mendapat bantuan bakti sosial dari Ikatan Wartawan Kota Jambi (Iwako). Tangisan haru tak mampu ia bendung dengan adanya tali kasih dari para wartawan tersebut.
Tidak semua masyarakat bisa merayakan lebaran dengan berbaju baru. Seperti Ibu dan delapan anaknya ini.
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Festival Ramadan HaloZakat 1445 Sukses, Heris: Bantu Mengentaskan Kemiskinan
- Clara Shinta Habiskan Libur Lebaran di Rumah Eks Mertua
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Dicibir Gegara Bagi-Bagi THR dan Bingkisan, Inul Daratista Bilang Begini