'Tidak Sama dengan Rusia': Curhatan Warga Ukraina di Bali yang Terhalang Pulang karena Perang
Bantuan finansial dari mantan suaminya dan pekerjaan daring dari sebuah perusahaan di Italia membuatnya bisa bertahan hidup di Bali.
"Saya suka sekali pulau ini, karena tanpa disangka-sangka, Bali mengingatkan saya pada rumah, kampung halaman saya, segala sesuatunya mudah, pelayanannya baik, saya mengalami musim panas sepanjang tahun, dan komunitas Ukraina di sini juga solid."
Mencoba selalu taat hukum dan tidak terprovokasi
Meski sudah merasa Bali sebagai rumah kedua mereka, tapi warga Ukraina yang berbicara kepada ABC Indonesia mengaku jika mereka tetaplah sebagai pendatang.
"Kami paham bahwa kami di sini adalah tamu dan kami harus hidup sesuai dengan hukum dan aturan negara yang telah dengan tangan terbuka menerima kami," jelas Masha.
Kesadaran ini pula yang membuat mereka lebih memilih mengabaikan keberadaan warga Rusia di Bali agar mereka tidak terprovokasi.
"Kami mencoba menghormati hukum semaksimal mungkin dan tidak terlibat konfrontasi ... saya pikir sulit untuk menemukan orang Ukraina di sini yang berkomunikasi dengan orang Rusia," tutur Masha.
Valeria menyadari turis Rusia di Bali semakin banyak, tapi ia juga memilih mengabaikan keberadaan mereka karena sulit untuk berhadapan dengan warga yang negaranya menyerang tanah airnya.
Sementara Dmytro merasa tidak terganggu dengan kehadiran turis Rusia yang meningkat di Bali.
Bali menjadi salah satu tempat yang aman bagi sebagian warga Ukraina yang harus meninggalkan rumahnya setelah negaranya diserang Rusia setahun lalu
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Usai Bercerai dari Andrew Andika, Tengku Dewi Bakal Menetap di Bali?
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara