Tidak Semua Antioksidan untuk Mencegah Stroke
Jumat, 22 Februari 2013 – 17:11 WIB
Para peneliti mendapatkan tiga kelompok yakni orang-orang dengan tingkat antioksidan rendah, sedang dan tinggi dalam makanannya. Sekitar 90 persen perbedaan dalam tingkat antioksidan ini disebabkan jumlah kopi dan teh yang dikonsumsinya. Hal ini dikarenakan kopi dan teh mengandung tingkat flavonoid yang tinggi.
Baca Juga:
Sekitar 600 orang responden menderita gejala demensia, dan sekitar 600 lainnya mengalami stroke selama masa itu. Peneliti juga menemukan, mereka yang mengkonsumsi paling banyak antioksidan memiliki risiko yang sama atas stroke dan demensia.
"Penelitian lain telah menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu melindungi terhadap stroke dan demensia. Melalui studi ini menunjukkan bahwa kita benar-benar perlu lebih spesifik tentang antioksi yang dikonsumsi untuk mengurangi risiko stroke dan demensia," ujar penulis studi Dr Elizabeth Devore, dari Harvard Medical School dan Brigham, Boston.
Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin C, dan diet tinggi buah-buahan dan sayuran, mengurangi risiko stroke. Demikian pula sejumlah studi telah menemukan bahwa asupan tinggi vitamin E menurunkan risiko demensia. Orang-orang dewasa dalam penelitian ini memiliki asupan tinggi vitamin E yang kaya minyak kacang dan minyak biji, namun vitamin E juga lazim di tumbuhan dengan daun hijau gelap, buah-buahan dan sayuran lainnya.
AMSTERDAM - Tidak semua antioksidan berfungsi sama untuk mengurangi risiko stroke dan demensia. Ini berdasarkan hasil studi baru dari Belanda yang
BERITA TERKAIT
- 7 Khasiat Tomat Campur Jeruk Nipis, Bantu Tingkatkan Gairah Pria
- 5 Khasiat Air Labu Siam Campur Madu, Bisa Bantu Obati Diabetes
- 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
- 9 Manfaat Alpukat, Selamat Tinggal Deretan Penyakit Ini
- Cegah Sembelit dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
- Program Bayi Tabung di Brawijaya Hospital Antasari Berhasil