Tidak Semua BUMN Disebut Layak Lakukan IPO
Rabu, 15 Desember 2010 – 16:51 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Aziz mengungkapkan, saat ini tidak semua penjualan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) layak untuk dijual ke publik, lewat mekanisme initial public offering (IPO). Hal itu karena menurutnya, tidak semua BUMN itu sehat. "Jadi, sudah lama saya berpandangan, soal IPO atau rights issue BUMN ini, harus diperjelas. Saya sudah bicara dengan Menteri BUMN, dan mengatakan ada sekitar 50-an BUMN yang tidak menghasilkan keuntungan, dan juga tidak memberikan manfaat besar pada publik bahkan cenderung rugi. Harusnya ada batas waktu bagi mereka, karena kalau tidak, maka negara harus terus nombok kerugian," kata Harry.
"Pemerintah telah mengusulkan sekitar 34 BUMN untuk melakukan IPO, kepada DPR. Namun hanya beberapa saja yang memenuhi syarat melakukan IPO, sesuai dengan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN," ungkap Harry, dalam diskusi bersama wartawan ekonomi, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (15/12).
Namun, kata Harry pula, meski tidak semua BUMN layak menjual sahamnya kepada publik, pemerintah juga tidak mungkin selamanya terus memberikan modal kepada BUMN-BUMN yang tidak memberikan keuntungan besar bagi pemerintah. Oleh karena itu, harus diambil tindakan tegas kepada BUMN-BUMN yang membebani keuangan negara ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Aziz mengungkapkan, saat ini tidak semua penjualan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) layak
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua