Tidak Sepakat dengan Prabowo, Gus Falah: Koruptor Tetap Dihukum dan Uang Rasuah Disita

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menyebut koruptor tetap harus dihukum, dan uang hasil rasuah tetap perlu disita negara.
Gus Falah mengatakan demikian saat ditanya awak media menyikapi ucapan Presiden RI Prabowo Subianto, yang memberi tobat para koruptor asalkan uang curian dikembalikan.
"Namanya koruptor, kan, tetap harus dihukum, dia harus mengembalikan uang, harus disita, itu, kan, wajib," kata dia ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12).
Gus Falah menyebutkan Indonesia adalah negara hukum. Setiap aksi pencurian uang negara tetap diusut tanpa ampunan.
"Negara kita negara hukum dan yang paling utama, kan, ya," kata dia.
Gus Falah mengatakan soal muncul kebijakan lain terhadap koruptor dengan memberi pengampunan apabila pelaku mengembalikan uang curian, tetap perlu dibicarakan lebih lanjut.
"Kalau sampai ada kebijakan yang lain, ya tentunya nanti akan bicarakan lagi," ungkap Gus Falah.
Prabowo sebelumnya menuntut koruptor mengembalikan uang negara yang dicuri dan negara membuka peluang pengampunan.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah merasa tidak setuju dengan pernyataan terbaru Presiden RI Prabowo Subianto.
- Presiden Prabowo Resmi Melantik 961 Kepala Daerah di Istana Negara
- Pernyataan Prabowo soal 'Ndasmu' Panen Kritikan, Fedi Nuril: Gue Malu
- Aksi Indonesia Gelap Dinilai Tidak Berdasar, Anggaran Pendidikan Hingga Honorer Aman
- Su dan MR Korupsi Pembangunan Sarana MCK Rp 3,6 Miliar
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Isu Reshuffle Tak Dibahas Saat Prabowo Bertemu Petinggi KIM Plus di Hambalang