Tidak Tahan Lagi, Negara-Negara Amerika Latin Nekat Buka Ekonomi di Tengah Pandemi
jpnn.com, BRASILIA - Beberapa negara Amerika Latin pada Rabu (13/5) berencana membuka kembali perekonomian mereka meski tingkat penyebaran virus corona di kawasan tersebut masih terbilang tinggi.
Brasil melaporkan total 13.149 kematian akibat COVID-19 dan 188.974 kasus terkonfirmasi, setelah terjadi 749 kematian baru dan 11.385 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Jumlah tersebut menempatkan tingkat kematian akibat virus corona di Brasil ke angka 7 persen.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro membela dukungan pemerintahannya untuk strategi isolasi vertikal, yang berarti hanya kelompok-kelompok rentan, seperti warga lanjut usia dan warga yang fisiknya lemah, yang wajib mematuhi aturan jaga jarak sosial.
Kepada wartawan Bolsonaro mengungkapkan kecenderungannya untuk memulai kembali aktivitas perekonomian, sambil tetap melindungi kelompok rentan tersebut.
Pada hari yang sama, Ekuador melaporkan total 2.334 kematian dan 30.486 kasus infeksi virus corona.
Sebagai salah satu negara yang paling terdampak di Amerika Latin, Ekuador mengumumkan status darurat pada 17 Maret lalu yang masih akan efektif hingga pertengahan Juni nanti.
Guna mempersiapkan pembukaan kembali aktivitas perekonomian, pemerintah Ekuador bahkan telah meluncurkan sistem pemantauan dengan kode warna sejak 4 Mei lalu yang berfungsi sebagai semacam lampu lalu lintas bagi daerah-daerah untuk menilai kapan dan seberapa cepat pencabutan pembatasan COVID-19 dapat dilakukan.
Beberapa negara Amerika Latin pada Rabu (13/5) berencana membuka kembali perekonomian mereka meski tingkat penyebaran virus corona di kawasan tersebut masih terbilang tinggi
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Sritex Dinilai Pailit Bukan karena Permendag, tetapi Mismanagement Utang
- Peringati Hari Keuangan Nasional, Bank Mandiri Perkuat Komitmen Layanan Inklusif
- MIND ID Dukung Pemberdayaan UMK lewat Karya Nyata Festival BUMN
- Sritex Cuma Salah Satu Korban Badai Besar di Industri Garmen