Tidak Tahan Lagi, Negara-Negara Amerika Latin Nekat Buka Ekonomi di Tengah Pandemi
Seluruh daerah di negara itu memulainya dengan kode warna merah, yang berarti karantina wilayah atau lockdown yang telah diberlakukan sejak 57 hari lalu masih harus dilanjutkan.
Di Peru, Presiden Martin Vizcarra mengungkapkan bahwa negaranya telah "mencapai fase puncak" wabah, setelah melaporkan 4.247 kasus infeksi baru, rekor penambahan kasus tertinggi yang dilaporkan dalam kurun waktu 24 jam, yang menambah total kasus positif di Peru menjadi 76.306.
"Peru telah mencapai puncak (infeksi) dan akan mulai melihat tren penurunan perlahan, yang kita semua harapkan," kata Vizcarra dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kantor pusat kepresidenan di Lima.
Sementara itu, Chile mengonfirmasi 34.381 orang telah dinyatakan positif mengidap virus corona dan 346 orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelumnya, negara itu melaporkan kenaikan harian sebanyak 2.660 kasus dan 11 kematian baru.
Chile juga memperkirakan bahwa puncak wabah akan terjadi pada bulan Mei, mendorong para pejabat negara itu untuk menetapkan lockdown selama tujuh hari di 32 distrik, terutama wilayah ibu kota Santiago, dan wilayah metropolitan, mulai Jumat (15/5).
Sebelumnya, Chile telah memberlakukan jam malam nasional dan mengambil langkah-langkah antisipasi guna menekan penyebaran wabah, seperti menutup sementara perbatasan, kegiatan belajar di sekolah, dan bisnis nonesensial. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Beberapa negara Amerika Latin pada Rabu (13/5) berencana membuka kembali perekonomian mereka meski tingkat penyebaran virus corona di kawasan tersebut masih terbilang tinggi
Redaktur & Reporter : Adil
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru