Tidak Tahu Mana yang Benar dan Salah, Orangnya Sudah Mati
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, aksi terorisme yang marak beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan belum selesainya RUU Antiterorisme.
Menurut dia, selama ini sudah ada UU nomor 15 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme yang menjadi dasar bagi aparat untuk bertindak.
“Tanpa (menunggu revisi) UU ini (15/2003) juga terjadi penangkapan, penembakan, dan sebagainya sehingga tidak tahu mana yang benar dan salah karena orangnya sudah mati,” ujar Fadli, Senin (21/5).
Fadli mengingatkan pemerintah agar tidak berdalih maraknya aksi terorisme karena RUU belum kelar.
“Kami tidak pengin itu menjadi alasan ketidakmampuan aparat keamanan dalam mengamankan negara,” tambah Fadli.
Dia menambahkan, DPR menginginkan RUU Antiterorisme selesai sesegera mungkin.
Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang Antiterorisme pun segera menggelar pertemuan guna membahas persoalan yang masih belum tuntas.
Salah satunya adalah persoalan definisi terorisme.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, aksi terorisme yang marak beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan belum selesainya RUU Antiterorisme.
- Fadli Zon Targetkan Situs Kesultanan Banten Lama jadi Cagar Budaya Nasional di 2025
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Ikhtiar FESMI Wujudkan Jaminan Sosial bagi Musisi dan Pekerja di Bidang Musik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik