Tidak Terima Dikritik, China Minta G7 Tidak Ikut Campur Urusan HAM
![Tidak Terima Dikritik, China Minta G7 Tidak Ikut Campur Urusan HAM](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/05/19/para-pemimpin-negara-g7-bertemu-di-hiroshima-jepang-jumat-qx-0ihv.jpg)
jpnn.com, BEIJING - China mengkritik pernyataan yang dikeluarkan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dalam KTT di Hiroshima karena dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri, terutama soal Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang komunike tersebut. China menegaskan penyelesaian masalah Taiwan harus diputuskan oleh rakyat China.
Dalam sebuah komunike yang dirilis Sabtu (20/5), para pemimpin G7 meminta China yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, agar menyelesaikan konflik Taiwan dengan cara damai.
Beijing menegaskan akan menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China meski dengan jalan kekerasan.
G7 adalah organisasi tujuh negara maju yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, dan Kanada, ditambah Uni Eropa.
"Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad, keteguhan hati, dan kemampuan rakyat China dalam menjaga kedaulatan dan integritas teritorial China," kata Kementerian Luar Negeri China.
G7 juga mengatakan akan meluncurkan platform mencegah praktik-praktik pemaksaan ekonomi yang digunakan sebagai alat untuk memburu tujuan politik.
Namun, Beijing mengatakan justru Amerika Serikat yang terlibat dalam pemaksaan dengan mempolitisasi dan memanfaatkan hubungan ekonomi dan perdagangan sebagai senjata politik.
China mengkritik pernyataan yang dikeluarkan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dalam KTT di Hiroshima
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Prabowo Bakal Keluarkan Keppres Pemulihan Pelanggaran HAM Berat
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Agustiani Tio Dianggap Kritis, Pengacara Desak KPK Beri Izin Berobat ke China
- Menimbang Peluang & Risiko Perang Dagang AS-China bagi Indonesia