Tidak Terima Disebut Melunak
Mengatrol Rangking Indonesia 64 ke 12 Dunia
Senin, 05 Maret 2012 – 07:39 WIB
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak terima jika aturan publikasi ilmiah dinilai kendur. Dirjen Dikti Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan, aturan publikasi ilmiah bagi mahasiswa tetap berjalan sesuai serat edaran yang sudah diterbitkan. Terkait sikap keberatan yang muncul dari beberapa pihak, Djoko mengatakan biarkan merema berpandangan lain. "Kita tetap berpendapat karya ilmiah bagi mahasiswa itu penting," kata dia.
Menurut mantan rektor ITB tersebut, menegaskan surat edaran bernomor 152/E/T/2012 yang mengatur tentang ketentuan publikasi ilmiah belum dicabut. Sehingga, aturan keharusan mempublikasikan karya ilmiah di jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan tetap berjalan untuk kelulusan setelah Agustus depan.
Baca Juga:
Dalam surat tersebut dinyatakan jika mahasiswa S1 harus mempublikasikan karya ilmiah di semua jurnal ilmiah yang ada. Baik di kampus sendiri, maupun di tempat lain. Tanpa ada ketentuan akreditasi jurnal. Selanjutnya untuk jenjang S2, wajib menulis di jurnal ilmiah nasional dan diutaman yang telah terakreditas Ditjen Dikti Kemendikbud. Lalu untuk strata S3, mahasiswa yang mau lulus wajib menulis di jurnal ilmiah internasional.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak terima jika aturan publikasi
BERITA TERKAIT
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu