Tidak Welcome
Oleh Dahlan Iskan
Sebelum itu Dyson juga mencipta teknologi baru vacuum cleaner. Dengan menggunakan sistem cyclone. Itulah vacuum cleaner yang paling mahal saat ini.
Pun sebelum itu. Dyson menciptakan sesuatu yang sangat sederhana tetapi manfaatnya dirasakan seluruh kuli bangunan: gerobak satu roda. Yang rodanya di depan. Untuk angkut semen, bata, dan kadang angkut istri mereka.
Perusahaan Dyson pun terus bikin prestasi. Tahun lalu labanya mencapai rekor: Rp 15 triliun.
Dyson dikenal bukan hanya sebagai pebisnis, tetapi lebih sebagai 'penemu teknologi'. Sampai tua pun otaknya terus gatal. Terus mencari sesuatu. Dan terus menemukannya. Termasuk menemukan teknologi motor. Yang lebih efisien.
Prinsip temuannya itu sudah dipakai untuk menggerakkan alat di dalam vacuum cleaner. Dan di dalam hair dryer.
Dyson terus memikirkan: alangkah efisiennya kalau ide motornya itu diterapkan untuk mobil listrik.
Terasa sekali Dyson tidak terlalu memikirkan bisnisnya. Ia lebih ingin mewujudkan ambisinya sebagai penemu teknologi.
Ia tahu: sudah keduluan Tesla. Atau Toyota. Atau mobil-mobil dari Tiongkok. Justru ia ingin mengalahkan semua itu. Lewat keunggulan mobil listrik Dyson ciptaannya.