Tidak Welcome
Oleh Dahlan Iskan
Beda dengan membuat vacuum cleaner. Atau hair dryer. Yang hanya perlu 2.000 onderdil.
Singapura sangat miskin supply chain. Beda dengan Indonesia. Apalagi Tiongkok.
Mestinya Dyson mendirikan pabrik mobil listriknya di Indonesia. Dyson sudah terlalu tua untuk berani mengambil risiko besar. Mula-mula seperti berani, tetapi ternyata sudah tua juga.
Dari segi bisnis putusan Dyson itu sangat benar. Di usianya itu. Memulai bisnis di bidang yang baru perlu waktu yang panjang. Juga perkelahian yang melelahkan.
Namun saya tidak tahu persis alasan yang sebenarnya. Hanya saja saya ingat ini: Elon Musk pernah bicara blak-blakan tentang Singapura. Tahun lalu.
Penggagas Tesla itu mengatakan "Singapura tidak welcome pada mobil listrik".(***)
Dunia tahu siapa James Dyson. Terutama para wanita. Ia adalah salah satu orang terkaya di Inggris.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi