Tidur Sambil Dengar Musik Pakai Headset, Beresiko Bikin Tuli

Tidur Sambil Dengar Musik Pakai Headset, Beresiko Bikin Tuli
HARUS AMAN: Seorang model memeragakan pemakaian headset. Peranti hiburan itu harus digunakan secara bijak. (Dite Surendra/Jawa Pos)

jpnn.com - SURABAYA – Mendengarkan musik lewat headset memang bisa mengusir bosan. Tapi, kalau terlalu lama, ia justru mendatangkan ketulian.

Itu dialami Anjani (nama samaran) calon mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Problem kesehatan tersebut diketahui Anjani saat menjalani tes kesehatan telinga. ’’Aku diminta membelakangi dokternya. Terus, dia bisik-bisik di telinga,’’ ungkapnya.

Ternyata, Anjani tidak bisa mengulang beberapa kata yang diucapkan dokter. Khususnya, bisikan yang mampir di telinga kanan. Menurut gadis 23 tahun asal Lumajang itu, ketika dokter menggesek-gesekkan tangan di dekat kuping kiri, Anjani masih bisa mendengar suara gemuruh. ’’Tapi, pas di telinga kanan, suaranya ada, tapi kecil,’’ aku Anjani.

Dokter pun mengatakan bahwa Anjani mengalami kerusakan atau turunnya kualitas pendengaran. Dokter Nyilo Purnami SpTHT KL, yang menangani Anjani, menemukan penyebabnya. Yakni, kebiasaan mengenakan headset selama tidur. Selain itu, menurut dia, Anjani lebih sering tidur dengan posisi badan menghadap ke kanan. Akibatnya, telinga kananlah yang punya intensitas paling banyak terpapar kebisingan selama berjam-jam.

Padahal, batas waktu seorang mendengarkan musik seharusnya hanya 80 desibel atau setara dengan volume musik 60 persen. Durasi pemakaiannya pun tidak boleh lebih dari dua jam. Selain itu, minimal setiap satu jam headset dilepas. Itu dimaksudkan untuk mencegah kerusakan pada rumah siput. ”Kalau rumah siput (koklea) lelah, pendengaran bisa rusak permanen,” tegasnya.

Nyilo juga menyarankan agar Anjani tidak lagi mendengar musik saat tidur. Mendengarkan musik dengan MP3/CD Player, iPod, handphone dalam keadaan tidur atau sedang mengantuk justru mengandung risiko ketulian. Apalagi pemutar musik dilengkapi fasilitas sistem audio playback, seperti yang digunakan Anjani.

Gangguan pendengaran akibat kebisingan tidak dapat diobati. Namun, itu dapat dicegah dengan menurunkan volume musik, menghindari mengeraskan volume musik saat berada di tempat yang ramai, serta menggunakan earplug untuk melindungi telinga dari suara bising. (bir/c6/dos) (mas)

SURABAYA – Mendengarkan musik lewat headset memang bisa mengusir bosan. Tapi, kalau terlalu lama, ia justru mendatangkan ketulian. Itu dialami


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News