Tidur Tidak Tenang Jelang Kehancuran Negara Semu ISIS
jpnn.com, SYRIA - Syrian Democratic Forces (SDF) alias tentara Syria menegaskan bahwa kehancuran negara semu ISIS tinggal menghitung hari. Namun, bukan berarti para prajurit di garis depan bisa tidur tenang.
Kendaraan yang mengangkut tentara SDF bisa melaju santai di sebagaian besar wilayah Syria Timur. Namun, suasana tersebut berubah ketika rombongan tentara sampai di gerbang Al Suwar, kota kecil dekat dengan benteng terakhir ISIS di Deir Al Zour.
"Di sini tidak aman," ujar salah satu prajurit muda kepada Washington Post.
Kecepatan kendaraan berubah drastis. Senjata langsung dikekang. Siap menyalak. Pandangan mereka menjelajah setiap celah dan lubang di pinggir jalan. "Kami tahu ada sel-sel tidur di sini. Mereka pasti sedang mengawasi kami," kata prajurit tersebut.
BACA JUGA: Tak Tahan Hidup di Tiongkok, Abu Mujahid Jadi Warga ISIS
Sel tidur merupakan istilah khas kelompok teroris. Mereka merupakan bagian dari kelompok teroris, tetapi bersembunyi di antara masyarakat. Mereka tidak akan mengumandangkan slogan ISIS setiap hari atau mengibarkan bendera kebanggaannya seperti pada masa kejayaannya dulu. Namun, ketika pimpinan sudah memberikan sinyal, sel-sel tidur itu tidak segan melakukan serangan bunuh diri.
Ya, wilayah kekuasaan ISIS memang sudah digilas militer koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Sudah ada puluhan ribu keluarga ISIS yang lari dari Baghouz, benteng terakhir ISIS.
Menurut International Rescue Committee (IRC), setidaknya 12 ribu perempuan dan anak-anak dilarikan ke kemah pengungsi Al Hol sejak Rabu lalu.
Tentara koalisisi pimpinan AS sudah mengepung benteng terakhir ISIS di Syria. Kemenangan pun tinggal menunggu hari. Namun, bahaya masih jauh dari musnah
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza