Tiga Alasan Desak Munas Golkar sebelum Puasa
jpnn.com - JAKARTA – Hingga kini belum ada kepastian jadwal musyawarah nasional (munas) Partai Golkar. Desakan agar munas digelar sebelum Ramadan semakin menguat.
Salah satunya datang dari kubu calon ketua umum (caketum) Airlangga Hartarto. Pertimbangannya bukan sekadar politik. Muncul alasan lain yang bersifat ’’religius’’.
Pertama, seperti disampaikan Melchias Markus Mekeng, ketua tim sukses pemenangan Airlangga Hartarto, bahwa Partai Golkar perlu melakukan konsolidasi menjelang pelaksanaan pilkada serentak gelombang kedua 2017. Sebab, KPU akan memulai tahapannya pada Juni mendatang.
’’Karena itu, kami harapkan munas sebelum bulan puasa (Juni, Red). Kalau sesudah bulan puasa, repot bagi persiapan Golkar,’’ kata Mekeng di Jakarta kemarin (13/3).
Kedua, jika digelar setelah puasa, diperkirakan munas paling cepat dilaksanakan Juli mendatang. ’’Golkar bisa terancam tidak ikut pilkada karena tahapan telah dimulai,’’ ujarnya.
Dia mengingatkan, konsekuensi dalam pilkada tidak hanya mengajukan pasangan calon (paslon), tapi juga mengonsolidasikan pengurus di daerah. Bila munas molor, konsolidasi mungkin tidak bisa berjalan. ’’Persiapan pilkada tidak maksimal,’’ tegas anggota Komisi VII DPR tersebut.
Ketiga, terselenggaranya munas sebelum Ramadan, lanjut Mekeng, juga mendatangkan banyak manfaat. Seluruh kader yang muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Sebaliknya, jika munas digelar setelah Ramadan, para kader akan disibukkan aktivitas pemenangan calon yang bernuansa politis selama bulan puasa.
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya