Tiga Alasan PKB Ingin Copot Menteri Agama dari PPP
jpnn.com - JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak puas dengan kinerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Anggota Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanul Haq menyarankan agar Menag Lukman yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dicopot dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, Kementerian Agama lebih cocok dipimpin oleh figur dari PKB, partai menaruh perhatian lebih pada bidang pemberdayaan umat, agama, dan sosial.
“Diganti dan diberikan ke PKB,” ujar Maman sembari tertawa saat ditemui wartawan usai acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/11).
Namun, sambung Maman, pergantian menteri menjadi kewenangan presiden. Ia sendiri mengaku tak masalah apabila kursi menteri PKB ditambah maupun dikurangi.
“Posisi yang bisa diisi PKB, kita serahkan ke Presiden. Bukan tambah atau kurang tapi bagaiman peran PKB bangun bangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut mengenai kepemimpinan Menag Lukman Hakim, Maman menganggap politisi PPP itu tipikal pimpinan yang cari aman saja. Lukman dinilai tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan sulit mengoordinasikan jajaran di bawahnya.
Ia juga menyebut Lukman terlalu mengedepankan pencitraan kebebasan beragama dalam menjalankan jabatannya.
“Dari pencitraan, kebebasan beragama, kita angkat topi. Tapi, dia enggak bisa koordinasikan eselon bawahnya, soal transparansi anggaran, bagaimana Kemenag terdepan untuk lawan radikalisme,” kata Maman.(dil/jpnn)
JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak puas dengan kinerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Anggota Dewan Syuro
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL dan Masyarakat Bergotong Royong Bangun Tanggul Penahan Abrasi Pantai di Nunukan
- Hadiri Pemeriksaan, Hasto Ingatkan Soal Hak Praperadilan
- Lima Siswa di SMP 17 Bandung Ganti Nasi jadi Kentang di MBG
- PIS Gelar Program Edukasi Lingkungan Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong
- Kemenag Umumkan Peserta Lulus Seleksi CPNS, Sebegini Jumlahnya, Simak di Sini
- Sesama R3, Nilai Rendah Malah Lulus PPPK 2024 Tahap 1, Ada Permainan? BKN Bereaksi