Tiga Anak Diselamatkan di Filipina, Dua Warga Australia Ditahan Terkait Sindikat Pedofil
Menurut Detective Superintendent Paula Hudson dari satuan operasi perlindungan anak AFP, sejak penangkapan itu mereka bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia untuk menemukan anak-anak yang mengalami siksaan seksual.
"Para penyelidik perlindungan anak AFP bekerja setiap hari untuk membantu menyelamatkan mereka yang paling rentan dan membawa pelakunya untuk diadili," katanya.
"Bagi AFP, kerja ini adalah kerja untuk menyelamatkan anak-anak. Petugas kami tidak pernah menyerah, tidak masalah apakah korban anak-anak itu berada di Australia atau di luar negeri."
Detective Chief Inspector Chris Goddard dari unit eksploatasi seksual anak-anak lewat internet Polisi NSW, mengatakan penahanan dua pria ini mengirimkan pesan jelas kepada siapa saja yang berusaha memanfaatkan anak-anak yang paling rentan dalam masyarakat.
"Bersama dengan mitra nasional dan internasional, kami bekerja bersama-sama untuk menyelidik, menahan dan mengadili mereka yang melakukan tindak kejahatan terhadap anak-anak, sementara itu juga tidak kenal lelah menyelamatkan anak-anak dari situasi berbahaya," kata Janet Francisco dari Biro Penyelidik Nasional Filipina.
Selain pelecehan seksual fisik langsung terhadap anak-anak, semakin banyak juga pedofil menggunakan internet untuk memuaskan hasrat seksual mereka, dengan menonton anak-anak melakukan gerakan seksual.
Mereka membayar jasa bagi layanan online tersebut kadang dengan menghubungi orang dewasa yang kemudian memaksa anak-anak untuk melakukannya.
Tiga anak telah berhasil diselamatkan di Filipina, sementara dua pria asal Australia ditahan sebagai bagian dari penyelidikan jaringan pedofil
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata