Tiga Bandara Utama Siaga Narkoba

Tiga Bandara Utama Siaga Narkoba
Tiga Bandara Utama Siaga Narkoba
Kapolri mengatakan, kerjasama antar instansi ini harus dilakukan untuk memaksimalkan usaha pemberantasan. Tak hanya dalam hal penangkapan proses hukum yang dapat membuat para pelaku jera, namun Kapolri juga berharap ajar jangan sampai meskipun menjalani masa hukuman, para terpidana narkoba tetap mampu mengendalikan bisnis haramnya. "(Jangan sampai) ujung-ujungnya, para sindikat sudah berada di LP masih mampu mengendalikan," ujar Kapolri.

Data kepolisian menyebutkan, trend peredaran narkoba empat tahun terakhir meningkat tajam. Ini terlihat dari progres pengungkapan kasus yang terus menunjukkan trend peningkatan. Tahun 2005 misalnya, terungkap sebanyak 16.252 kasus. Lantas masih meningkat menjadi 17.355 pada tahun 2006 dan naik lagi menjadi 22.630 tahun 2007. Pada tahun 2008, trend peningkatan ini terus melaju menjadi 29.363 kasus. Peningkatan juga terjadi di tahun 2009 menjadi 30.744 kasus.

Sementara itu, tercatat saat ini penyitaan terbesar narkoba dari luar negeri masih didominasi pintu utama Soekarno-Hatta. Sementara melalui jalur laut, pengungkapan ini terbanyak ada di pesisir utara dan barat Sumatera yang berdekatan dengan negara-negara di Semenanjung Malaka.

"Sepanjang Selat Malaka, karena kondisi geografis berdekatan dengan Malaysia," tambah Dirjen Bea Cukai Depkeu, Thomas Sudiata, dalam acara yang berlangsung di terminal kedatangan internasional 2D, Bandara Soekarno-Hatta itu. (zul/jpnn)

BANTEN - Tiga bandara utama Indonesia diminta untuk siaga. Ini terkait dengan makin maraknya intensitas masuknya narkoba dari luar ke Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News