Tiga Bintang
Oleh: Dahlan Iskan
Saat itu Li Hui menghadapi kenyataan yang berat. Hubungan Tiongkok dan Rusia sangat tegang. Soal Vietnam. Hampir saja pecah perang.
Rusia-Tiongkok tidak punya masalah perbatasan. Tiongkok memang mencatat dalam sejarahnya: sebagian wilayah Rusia di dekat Heihe itu adalah wilayahnya. Hampir seluas Vietnam.
Wilayah itu dikuasai Rusia dalam perang masa lalu tetapi Tiongkok sudah tidak mempersoalkan. Hanya mencatatnya. Tiongkok juga mengabadikannya dalam museum perang di dekat kota Heihe.
Saya dua kali ke Heihe. Jauh di Tiongkok utara. Termasuk ke museum perang itu.
Saya juga berperahu di sungai besar yang perairannya dibagi dua. Perahu kami hanya boleh berada di air sebelah sini. Sambil da-da ke orang-orang Rusia yang berperahu di air sebelah sana.
Apakah Li Hui akan memihak Rusia? Itulah yang dikhawatirkan Barat. Tetapi sebelum jadi duta besar, Li Hui adalah direktur urusan Eropa Timur di Kemenlu Tiongkok. Ia dikenal baik di negara seperti Polandia dan Ukraina.
Xi Jinping berharap banyak padanya. Juga kita semua.
Satu perang di Ukraina saja dunia sudah cawe-cawe –ups, sudah gonjang-ganjing. Bagaimana pula kalau perang di Taiwan juga meledak. (*)
Mendengar pidato Menhan Prabowo itu Eropa seperti digigit serangga: itu sama saja Ukraina diminta menyerah atas Rusia. Eropa tidak bisa menerima.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi