Tiga Bos KPK Serahkan Mandat, Politikus NasDem: Itu Perilaku Paling Bobrok

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Taufiqulhadi mengkritik tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang mundur dari jabatannya dan menyerahkan mandat ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Politikus Nasdem itu menilai tindakan penyerahan mandat sangat bobrok.
"Dalam konteks pejabat negara, itulah perilaku yang paling bobrok. Tidak ada lagi tindakan paling bobrok daripada mengancam presiden, mau menyerahkan (mandat) ke presiden," kata Taufiqulhadi ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/9).
Menurut Taufiqulhadi, penyerahan mandat berkaitan erat dengan unsur politik. Tiga pimpinan KPK ingin mendapatkan dukungan publik dengan menyerahkan mandat.
Terlebih lagi, ujar dia, penyerahan mandat itu berkaitan dengan isu Revisi UU KPK dan pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2024. Dua isu itu yang menuai perhatian besar publik.
"Dia (para pimpinan KPK) terlihat sekali pragmatisme. Dia (para pimpinan KPK) ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat, dengan dukungan itu dia ingin menekan presiden. Itu tidak boleh begitu. Dia (para pimpinan KPK) bermain politik lebih dari DPR," lanjut dia.
Setelah pengembalian mandat, pimpinan KPK itu berencana menemui Jokowi. Politikus Nasdem itu berharap Jokowi tidak menemui pimpinan KPK yang telah menyerahkan mandat tersebut. "Mereka mau menemui Presiden. Saya berharap Presiden tidak menemui mereka," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Taufiqulhadi mengkritik tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang mundur dari jabatannya dan menyerahkan mandat
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi
- Seusai Mengakhiri Jabatan Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan Suami Langsung Ditahan KPK