Tiga DJ Andal Tampil di Strictly Analog, Bangkitkan Pesona Musik Analog
"Salah satu perbedaan mencolok antara DJ zaman dulu dan DJ masa kini adalah keterampilan teknis yang diperlukan. Saat ini, banyak DJ hanya perlu menyiapkan daftar lagu yang sudah diatur sebelumnya di komputer," ungkapnya.
Berbeda dengan era analog, DJ pada masa lalu harus memiliki keahlian teknis yang lebih mendalam. Mereka diharuskan bisa mengganti lagu dengan melihat garis-garis pada vinyl dan seringkali harus menghafal daftar lagu untuk memastikan transisi yang mulus.
Dia menambahkan, Lokananta Records, studio musik legendaris asal Solo, Jawa Tengah, menjadi mitra penting dalam acara ini.
Didirikan pada 1956, Lokananta merupakan perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia, yang dikenal dengan koleksi piring hitam dan rekaman master historisnya.
Lokananta memiliki sekitar 53.000 piring hitam dan 5.670 rekaman master, termasuk rekaman suara asli Soekarno saat membacakan Teks Proklamasi.
Sementara, Reverend & Co. Studios, terinspirasi oleh warisan musik Lokananta, mulai memproduksi vinyl edisi terbatas. Salah satu contohnya adalah album Barry Likumahwa "Passion, Purpose, Integrity" yang hanya dicetak sebanyak 300 copy.
"Meskipun teknologi terus berkembang, pesona dan keahlian DJ analog masih sangat relevan dan menarik. Acara ini menunjukkan bagaimana kedua ranah ini bisa bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman musik yang lebih dinamis," imbuh Andrean.(esy/jpnn)
Tiga DJ andal tampil di Strictly Analog, untuk membangkitkan pesona musik analog.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- 31 Tahun Vakum, Lokananta Records Bangkit Lagi
- Perjalanan DJ Friska Indriyani yang Kini Makin Dikenal
- Blondies Mewujudkan Mimpi Wanita di DJ Hunt 2024
- Berawal Dari Hobi, DJ JayJax Kini Makin Dikenal Luas
- Sudah 3 Kali Umrah, DJ Amel Alvi Terpikir untuk Hijrah
- Diminta Ko Apex Berhenti Nge-DJ, Dinar Candy: Ogah, Aku Enggak Mau Meninggalkan Fan