Tiga Generasi Keluarga Holocombe Tewas di Gereja Texas
Rekannya sesama jemaat yang mengabarkan berita duka tersebut. ”Dia berkata ada penembakan dan tidak berkata banyak tentang hal itu. Saat saya tanya tentang Bryan dan Karla, pendeta menjawab mereka berdua di surga,” terang Joe.
Penembakan yang terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat itu membuat shock banyak pihak. Sebab, Sutherland Springs selama ini terbilang sebagai kota kecil yang tenang, penduduknya kurang dari 400 orang.
Total 26 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka atas insiden brutal tersebut. Sebanyak 23 korban tewas di dalam gereja, dua di area luar, dan satu orang tewas saat di rumah sakit. Versi polisi, korban tewas berusia 5–72 tahun.
Jumlah korban jiwa bisa jauh lebih tinggi seandainya saja Stephen Willeford tidak melawan dan Johnnie Lagendorff tidak mengejar pelaku yang melarikan diri.
Lagendorff mengungkapkan, saat kejadian, dirinya tengah lewat di depan gereja. Saat itu, dia melihat pelaku sedang baku tembak dengan Willeford.
Kelley mengenakan baju hitam dan memakai rompi antipeluru. Merasa terdesak, Kelley masuk ke mobil jenis Ford Explorer dan melarikan diri.
”Willeford Red menghampiri saya dan mengatakan bahwa kami harus mengejarnya. Itulah yang saya lakukan,” ungkap Lagendorff saat diwawancarai beberapa media.
Willeford masuk ke mobil Lagendorff dan mengejar pelaku. Saat pengejaran berlangsung, Kelley sulit mengontrol kendaraan dan akhirnya menabrak kendaraan yang terparkir.
Delapan dari 26 korban jiwa penembakan di Gereja First Baptist, Texas, berasal dari satu keluarga
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza