Tiga Guru Ini Hebat, Inovatif, Inspiratif...
"Seluruh penghuni SMAN 2 Kudung Kidul mulai tukang kebun sampai kepsek, semuanya menguasai teknologi. Pihak sekolah pun memberikan dukungan penambahan kapasitas bandwith lima giga," tambah Betty.
Betty yang juga guru bahasa Inggris malah mengembangkan program e-book. Dengan program ini, siswa tidak perlu membeli buku cetak maupun buku tulis karena semua dikerjakan secara online. Ketika guru berada di luar daerah, penugasan bisa tetap jalan karena semuanya online dan gratis.
"Dengan e-book, saya lebih dekat secara personal dengan siswa. Saya juga bisa memberikan laporan ke siswa apa-apa saja yang harus dilakukan tanpa diketahui temannya yang lain. Karena masing-masing siswa dan guru punya akun sendiri dan terjaga kerahasiaannya," tuturnya.
Baik Eko, Endah, dan Betty pun berharap inovasi sederhana yang mereka buat bisa menginspirasi guru-guru lainnya terutama di wilayah desa terpencil. Asal ada kemauan, keterbatasan infrastruktur tidak jadi kendala untuk terus berinovasi. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara