Tiga Hari di RS, Nunun Dikembalikan ke Rutan
Senin, 26 Desember 2011 – 07:38 WIB

Tiga Hari di RS, Nunun Dikembalikan ke Rutan
JAKARTA - Nunun Nurbaeti tidak bisa berlama-lama menikmati kasur nyaman RS Abdi Waluyo. Sore kemarin (25/12), tersangka kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) itu diboyong kembali ke Rutan Wanita Klas I Pondok Bambu untuk melanjutkan masa tahanannya. Seorang sumber di KPK mengatakan, pembantaran Nunun ke RS Abdi Waluyo itu sangat mengejutkan para pimpinan KPK, terutama Ketua KPK Abraham Samad. "Pimpinan marah besar begitu tahu Nunun dibantarkan penyidik. Setalah mengetahui bahwa Nunun tidak sakit parah, pimpinan memutuskan untuk mengembalikan Nunun ke rutan," katanya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan, Nunun dikeluarkan oleh beberapa penyidik KPK dari RS. Dia dijemput sekitar pukul16.00. Selain petugas KPK, beberapa anggota keluarga juga tampak sabar menemani pemindahan Nunun. "Dia berjalan seperti biasa, tidak pakai kursi roda atau dipapah kayak orang sakit parah. Dia juga tampak segar. Tapi dia diam saja," kata seorang petugas RS kemarin.
Begitu keluar dari rumah sakit yang terletak di Jalan Cokroaminoto itu, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil KPK, Isuzu Panther B 1220 SQO. Dan seperti yang diduga, mobil itu pun langsung tancap gas meninggalkan kerumunan wartawan yang ingin mengabadikan momen tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Nunun Nurbaeti tidak bisa berlama-lama menikmati kasur nyaman RS Abdi Waluyo. Sore kemarin (25/12), tersangka kasus suap cek perjalanan
BERITA TERKAIT
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan