Tiga Hari Kerja, Empat Hari Menganggur

Tiga Hari Kerja, Empat Hari Menganggur
Tiga Hari Kerja, Empat Hari Menganggur
BANYAK sopir yang dinyatakan lolos menjadi sopir taksi Blue Bird nasibnya kini  memprihatinkan. Dicabutnya izin Blue Bird membuat mereka kini harus bekerja serabutan demi membutuhi keluarga.Mereka hanya bisa berharap Blue Bird di Batam bisa cepat beroperasi demi kejelasan status dan jaminan kehidupan mereka.

Siang itu sekitar pukul 11.30, cuaca di daerah Batam  Centre  sangat terik. Seorang pria dengan pakian kotak-kotak, celana hitam dan sepatu hitam tampak duduk di teras sebuah ruko di samping Bank Niaga di seputaran Patung Kuda, Sei Panas. Terlihat ia menatap kosong ke arah depannya.Sesekali ia memperhatikan ponselnya, kemudian ia menyeka keringat dari dahinya.

Zulfan,34, nama pria tersebut. Ia adalah sopir Blue Bird yang dinyatakan lolos dalam sejumlah tes dari Blue Bird Group Juli lalu.Tetapi pasca dicabutnya izin operasi oleh Pemko Batam,harapannya untuk bisa menafkahi keluarganya lebih layak semakin jauh dari harapan.

Untuk bisa bertahan hidup, Zulfan kini bekerja sebagai sopir kontrakan yang gajinya tidak tentu. Sudah tiga hari ia bekerja sebagai driver pengganti di bank Niaga. Ia bekerja di sana karena sopir yang ditunjuk oleh Bank Niaga sedang cuti. "Ada sopir yang cuti, makanya saya disuruh ganti. Kalau sudah masuk nanti, ya saya harus cari pekerjaan lain. Terkadang seminggu kami hanya bekerja tiga hari. Beginilah nasib saya sekarang,"katanya.

BANYAK sopir yang dinyatakan lolos menjadi sopir taksi Blue Bird nasibnya kini  memprihatinkan. Dicabutnya izin Blue Bird membuat mereka kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News