Tiga Hotel Tiga Malam
Oleh Dahlan Iskan
Hari kedua saya pindah hotel. Tepatnya: terusir. Ke dekat Selat Bosphorus. Dapat hotel apa boleh buat: Swissotel. Yang mewah sekali. Menghadap ke Selat Bosphorus.
Adanya hanya itu. Semua hotel kebanjiran tamu tahun baru.
Saya nikmati saja: gym-nya. Yang layar di sepeda pancalnya bisa untuk apa saja: Instagram, Facebook, email dan membuka YouTube. Satu jam tidak terasa.
Saya jadi ingat ketika di Izmir. Juga terpaksa. Dapat Swissotel. Yang juga sangat mewah. Yang juga saya nikmati gym-nya: gym terbesar yang pernah saya lihat di dunia.
Sampai saya hitung ruangnya: ada ruang khusus sepeda balap. Dengan 20 sepeda berjajar. Ada ruang khusus sepeda pancal. Ruang treadmill. Alatnya dijajar sampai sejauh 120 langkah kaki saya.
Ada ruang dengan alat-alat canggih yang berat: untuk body building. Bagi yang muda-muda.
Ada ruang untuk yoga. Dengan bola-bola besar. Sebanyak itu: 24 bola.
Ada studio-studio yoga yang lebih kecil. Ruang khusus latihan beban. Ada kolam renang indoor dan outdoor. Ada segala macam alat jungkir balik. Segala macam alat getar.