Tiga Jam Dandani Aliya

Tiga Jam Dandani Aliya
R Hartono memberi ucapan selamat kepada Ibas dan Alya, Sabtu malam (26 Nov 2011) di Jakarta. Foto: Puspa Purwitasari Pool
JAKARTA - Ada yang menarik dari riasan yang dikenakan Aliya Rajasa pada resepsi pernikahan dengan Edi Baskoro Yudhoyono di Jakarta Convention Center tadi malam (26/11). Aliya yang dalam akad nikah di Istana Cipanas menggunakan riasan ala Palembang, semalam menggunakan riasan Paes Ageng nonkonvensional, yang di Jogja kini dikenal dengan nama Paes Ageng SBY.

Riasan tersebut dikenalkan Tienuk Riefki ketika merias Annisa Pohan saat menikah dengan Agus Harimurti Yudhoyono pada 2005. Paes Ageng atau riasan kebesaran adalah riasan yang umum digunakan pengantin Jogja dalam acara resepsi atau panggih.  Ada tiga jenis Paes Ageng tradisional, yakni Paes Ageng, Paes Ageng Jangan Menir, dan Paes Ageng Kanigaran.

Perbedaannya adalah pada baju yang dikenakan pengantin. Pada paes ageng, mempelai putri mengenakan baju dodot atau kampuh dengan perhiasan, paes hitam dengan prada (emas) di bagian cengkorongan atau dahi, dan sanggul bokor mengkurep dengan rangkaian melati gajah ngolig yang dilengkapi sisir dan cunduk mentul kecil. Sementara, mempelai pria mengenakan baju dodot dan memakai topi kuluk dan ukel ngore (ekor rambut).

Sementara Paes Ageng Jangan Menir adalah riasan paes ageng yang dipadu dengan baju blenggen dari bahan beludru, selendang pendhing, dan topi kuluk kanigara. Sementara, Paes Ageng Kanigaran mirip Paes Ageng Jangan Menir namun menggunakan dodot kampuh melapisi kain cinde warna merah.

JAKARTA - Ada yang menarik dari riasan yang dikenakan Aliya Rajasa pada resepsi pernikahan dengan Edi Baskoro Yudhoyono di Jakarta Convention Center

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News