Tiga Kabupaten Menolak, di Sini Pemukiman Eks Gafatar Dijaga Warga
Akhirnya, mereka dipersilakan menggarap lahan seluas 14 hektar dengan perjanjian. "Tapi baru dua hektar yang kami garap untuk menanam sayur mayur. Ada timun, tomat, kacang panjang, dan beberapa sayur lainnya,” terang Sigit.
Dia menolak anggapan kelompoknya tidak membaur. Semenjak datang ke Desa Limbung, mereka ikut kerja bakti, mulai dari membersihkan jalan makam, parit, dan lahan untuk Posyandu. Kegiatan keagamaan juga dilakukan pihaknya seperti Maulidan dan Robo-robo.
"Sejauh ini baik-baik saja. Yang jelas, kami tidak ada masalah dengan siapapun. Dengan adanya kejadian di beberapa daerah, kami dengan warga lainnya juga ikut melakukan ronda. Bahkan, beberapa hari lalu sempat ada pertemuan di kantor desa dan sepakat tidak ada masalah," bebernya.
Bercocok tanam serta beternak dilakukan kelompok, agar pengerjaannya lebih mudah. "Tergantung keahliannya, kalau yang suka ternak, ya ternak, baik sapi, kambing, bebek. Pokoknya tergantung yang disukainya," kata dia, seraya menambahkan, untuk pendidikan anak-anak menunggu pendaftaran baru dibuka sekolah umum.
Disinggung kerawanan yang terjadi di beberapa daerah, Sigit menyatakan, sebagai warga negara Indonesia, ya harus dilindungi, mempunyai hak hidup, bekerja, dan beragama. Meski begitu, ia menyadari kelompoknya adalah pendatang, apapun keputusan pemerintah daerah, pasti mereka ikuti.
"Kalau masa lalu, ya mohon biarkanlah masa lalu. Tidak ada masa lalu itu baik. Harapan kami tidak dievakuasi keluar Kalbar, kalau dikembalikan ke Jawa, itu bukan jaminan dan bukan solusi. Kami ditinggalkan di perbatasan tidak masalah, yang penting ada lahan tani yang bisa digarap," harapnya.
Terpisah, Kapolsek Sungai Raya, Kompol Dwi Budi Murtiono menyatakan, anggota yang ditempatkannya untuk menjaga pemukiman eks Gafatar tersebut sebanyak tiga orang. “Yang jaga hanya Babinkamtibmas, yang lain monitoring. Kami melakukan penjagaan di lokasi ini semenjak Mempawah bergejolak,” jelas dia. (*)
ANGGOTA Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di sejumlah kabupaten, seperti Sintang, Kayong Utara, dan Mempawah, anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408