Tiga Kali Gagal, May Ajukan Proposal Brexit Lagi
jpnn.com, LONDON - Inggris tengah membutuhkan iman yang kuat untuk menghadapi gejolak beberapa pekan ke depan. Pemerintah masih belum mengetok palu tentang jalan apa yang akan ditempuh terkait Brexit. Mereka masih bisa keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau bahkan membatalkan rencana tersebut.
Padahal, keputusan besar tiga tahun silam itu menawarkan mimpi untuk sebagian besar rakyat Inggris. Tangga 29 Maret seharusnya dirayakan sebagai hari ''kemerdekaan'' Inggris.
''Pemerintah seperti ingin berjudi dengan masa depan negara. Saya jadi marah,'' ujar Debbie, salah seorang demonstran di Kota London kemarin, Minggu (31/3). Dia bersama ribuan penduduk yang lain memprotes pemerintah karena tak kunjung keluar dari Eropa.
Pekan lalu Perdana Menteri Theresa May kembali menghelat pemungutan suara untuk proposal Brexit-nya. Voting Jumat lalu (29/3) merupakan kali ketiga. Hasilnya: strike ketiga.
Kalau saja Istana Westminster menggunakan aturan bisbol, perempuan 62 tahun tersebut seharusnya tak punya lagi kesempatan untuk mengajukan proposal itu kembali.
Kenyataannya tak begitu. Satu hari setelah kalah May dikabarkan bakal mengajukan proposalnya kali keempat. Menurut dia, kesepakatan antara May dan Uni Eropa November tahun lalu masih punya peluang lolos.
Optimisme itu berasal dari selisih kekalahan yang terus mengecil. Saat diuji kali pertama, proposal Brexit pemerintah kalah dengan selisih 230 suara. Yang kedua, May kalah dengan selisih 149 suara. Terakhir, selisih kekalahan May hanya 58 suara.
Yang menjadi masalah, May tak punya banyak waktu. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk sudah mengirimkan undangan Pertemuan Uni Eropa 10 April nanti. Itu berarti May harus memberikan penjelasan terhadap kepala negara Eropa dua hari sebelum tenggat baru Brexit, yakni 12 April nanti. Jika gagal meyakinkan Eropa, Inggris akan keluar tanpa kesepakatan apa pun. (bil/c4/sof)
Pemerintah masih belum mengetok palu tentang jalan apa yang akan ditempuh terkait Brexit. Namun, PM Theresa May tak menyerah
Redaktur & Reporter : Adil
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial
- Warga Inggris Ditangkap Polisi Gegara Meneror Sopir Bus Muslim
- Muak dengan Kerusuhan, Mayoritas Warga Inggris Dukung Pengerahan Tentara
- Blackpool Pinjam Elkan Baggot dari Ipswich Town