Tiga Kali Perdana Menteri, Erdogan Kini Presiden Turki
jpnn.com - ISTANBUL - Recep Tayyip Erdogan sukses melanggengkan kekuasaannya atas Turki. Setelah tiga kali berturut-turut menjabat perdana menteri (PM), pemimpin 60 tahun itu bakal duduk di kursi presiden. Kemarin (11/8) dia mulai mencari PM baru yang akan menggantikan posisinya nanti.
"Hari ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Turki. Hari ini Turki lahir (kembali) dari debu-debunya dan Turki yang baru mulai dibangun," ujar Erdogan dalam pidato kemenangannya Minggu malam waktu setempat (10/8).
Ribuan pendukung dan simpatisan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) bersorak-sorai menanggapi pidato sang presiden terpilih yang disampaikan dari balkon markas AKP di ibu kota.
"Saya tidak hanya akan menjadi presiden bagi mereka yang memilih saya. (Tapi) Saya akan menjadi presiden 77 juta rakyat," tuturnya.
Tokoh yang sudah mendominasi politik Turki selama lebih dari satu dekade itu bersumpah mengubah citra presiden dalam pemerintahan. Selama ini jabatan presiden Turki hanya bersifat formalitas. Karena itu, PM lah yang jauh lebih aktif secara fungsional.
Dalam putaran terakhir kampanye kepresidenannya pekan lalu, Erdogan menegaskan niatnya untuk menjadi presiden yang aktif. Dia akan mengubah jabatan kepala negara menjadi posisi yang penting dan digdaya. Di bawah pemerintahannya nanti, dia berencana menggunakan hak presiden yang selama ini jarang dipakai. Yakni, memanggil parlemen dan mengadakan pertemuan kabinet.
Erdogan menjadi politikus pertama yang terpilih dalam pemilihan presiden (pilpres) langsung Turki pada Minggu (10/8). Hasil penghitungan sekitar 98 persen suara menobatkan mantan wali kota Istanbul tersebut sebagai pemenang. Dia meraup sekitar 52 persen suara. Sementara itu, dua pesaingnya, Ekmeleddin Ihsanoglu dan Selahattin Demirtas, masing-masing mengantongi 38,3 persen dan 9,7 persen suara.
Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) menyambut baik kemenangan Erdogan dalam pilpres langsung pertama Turki tersebut.
ISTANBUL - Recep Tayyip Erdogan sukses melanggengkan kekuasaannya atas Turki. Setelah tiga kali berturut-turut menjabat perdana menteri (PM), pemimpin
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer