Tiga Kampung di Papua Barat Didera Kelaparan
Sejak Oktober Sudah Telan 15 Korban Jiwa
Rabu, 03 April 2013 – 17:17 WIB
"Itu bukan massal. Gejala-gejala karena penyakit. Di sini diperlukan kepekaan aparatur pemerintah daerah. Dan sedang dikaji lebih jauh. Infrastruktur menjadi penghambat, jangkauan menjadi terbatas," kata Agung di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/4).
Baca Juga:
Dari data kementerian itu, Pemda Kabupaten Tambrauw Papua Barat sudah memindahkan masyarakat dari Kampung Jok Bijoker ke Kampung Bikar yang lebih dekat dengan Sausapor, ibu kota sementara Kabupaten Tambraw. Pemindahan ini dilakukan untuk mempermudah penanganan penyakit yang dialami warga.
Selain itu juga diterjunkan dua orang tenaga medis dari Kabupaten Tambrauw , obat-obatan, tenda dan bahan makanan ke lokasi kelaparan. Pemkab Tambraw harus mengirimkan bahan makanan dan obat-obatan melalui helikopter karena perjalanan menuju lokasi mebutuhkan waktu tiga hingga empat hari jika ditempuh dengan jalan kaki. Sementara untuk warga yang sudah di pindahkan ke Kampung Bikar Km 18, bantuan bisa menggunakan kendaraan.
Meski demikian Agung menganggap langkah Pemkab Tambraw itu belum cukup. "Pemkab setempat seharusnya proaktif mengatasi masalah tersebut, sehingga tidak hanya mengatasi, tetapi juga mencegah," tegas Agung.(flo/jpnn)
JAKARTA - Kelaparan kembali terjadi di wilayah Papua Barat. Kali ini, kelaparang dialami warga di Kampung Koosefo, Batde dan Jok Bijoker di Distrik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan