Tiga Kecamatan Ini Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus DBD di Jakarta Selatan, Waspadalah
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Jaksel) mewanti-wanti masyarakat untuk waspada akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Penyebabnya, Suku Dinas Jekasel mencatat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini paling banyak menyerang warga Kecamatan Mampang Prapatan, Jagakarsa, dan Kebayoran Baru.
Ketiga kecamatan ini menjadi penyumbang terbanyak kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan.
Untuk itu warga diminta menerapkan gerakan 3M plus yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang atau menyingkirkan barang-barang yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak, termasuk tidak menggantung pakaian kotor.
"Kasus DBD hingga 7 Februari 2024 mencapai 75 kasus dari 10 kecamatan serta terbanyak di Mampang Prapatan, Jagakarsa, dan Kebayoran Baru," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Suku Dinas Kesehatan Jaksel Evelyn di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan untuk Kecamatan Mampang Prapatan hingga data terakhir sudah ditemukan sebanyak 19 kasus DBD, kemudian disusul Kecamatan Jagakarsa dengan jumlah 12 kasus, dan Kecamatan Kebayoran Baru ditemukan 11 kasus.
Untuk itu kata Evelyn, pihaknya meminta kepada masyarakat agar mengupayakan untuk pencegahan kasus DBD, terutama pada musim hujan, karena diperkirakan kasus akan terus meningkat.
"Biasanya di masa musim penghujan ini sampai perkiraan bulan Maret kasus akan meningkat, karena banyak tempat nyamuk berkembang biak," tuturnya.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Jaksel) mewanti-wanti masyarakat untuk waspada akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
- 1.243 Orang Positif Demah Berdarah di Sumenep
- Salon Kecantikan di Jakarta Selatan Ini Ilegal, Biayanya Rp 15 Juta
- Antisipasi Kenaikan Kasus DBD, Dinkes Sumsel Akan Sebar Larvasida ke Kabupaten Kota
- Siswa SMA di Tebet Dianiaya Kakak Kelasnya hingga Koma, Polisi Turun Tangan
- Kasus DBD Meningkat, Takeda dan Kemenkes Gencar Sosialisasi di Berbagai Kota
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk