Tiga Kejari Dianggap Prima soal Pelayanan
Rabu, 15 Desember 2010 – 21:12 WIB
JAKARTA - Pemerintah menganugerahi penghargaan Citra Pelayanan Prima 2010 kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan, Jakarta Selatan, danSurabaya. Penghargaan ini diberikan karena ketiganya dinilai berhasil memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, mampu menyelesaikan perkara sesuai jadwal, serta sudah menerapkan sistem informasi teknologi dalam kerjanya. Sebelumnya, selain memberikan pengharagan bagi mereka yang berprestasi, Jaksa Agung Basrief Arief menyatakan bahwa dirinya bakal bertindak lebih tegas terhadap bawahannya yang tak bekerja dengan baik. Bagi Kepala Kejaksaan yang dalam setahun tak punya prestasi mengungkap kasus korupsi, hukuman penurunan pangkat atau demosi bisa dijatuhkan. (pra/jpnn)
Menurut Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Babul Khoir Harahap, penghargaan yang diserahkan Wakil Presiden Boediono di istana Wakil Presiden, Rabu (15/12). Khusus Kejari Surabaya, lanjut Babul, mendapat Piagam Madya Citra Pelayanan Prima, karena berhasil mengulang prestasinya di tahun 2010.
Ditambahkan Babul, pemilihan ketiga kejari dilakukan oleh tim yang anggotanya dari Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, akademisi, serta tim pendamping dari Kejagung. "Ketiga Kejari dinilai paling berhasil menerapkan tiga kriteria itu (pelayanan masyarakat, penuntasan perkara, dan penggunaan informasi teknologi)," ucap Babul.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah menganugerahi penghargaan Citra Pelayanan Prima 2010 kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan, Jakarta Selatan, danSurabaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal