Tiga Kolektor Yang Gila Kumpulkan Benda-Benda Seni

Fadli Zon Punya 800 Bilah, Koleksi Tjahjo Ditawar Miliaran Rupiah

Tiga Kolektor Yang Gila Kumpulkan Benda-Benda Seni
Tiga Kolektor Yang Gila Kumpulkan Benda-Benda Seni
Meski berdarah Minang, ayah Safa Sabila dan Zara Saladina itu menuturkan cinta mati pada dunia perkerisan. "Selama ini, orang awam menganggap keris identik dengan budaya Jawa. Padahal, itu adalah warisan nasional. Ada keris Bali, Madura, dan Palembang yang juga sama indahnya dan punya sejarah tinggi," ungkap dia.

   

Fadli juga mengakui bahwa penghobi keris sering dicitrakan sebagai orang kuno yang menyenangi dunia mistik dan klenik. Tapi, dia tidak setuju dengan pendapat itu. "Tidak semua harus dinilai dengan mistik. Keris adalah benda budaya, punya sejarah dan estetika tinggi. Saya menghargai keris dari nilai itu," ucap dia.

   

Meski begitu, dia menghormati orang-orang yang menilai keris dari sisi spiritual. "Benda itu dibuat secara susah payah oleh para empu. Ada doa-doa yang dipanjatkan saat menempa bilah. Tentu itu membawa energi tertentu yang sah-sah saja kalau diyakini," terang komisaris PT Tidar Kerinci Agung (perusahaan perkebunan sawit) itu.

   

Jawa Pos lantas diajak turun ke lantai 2. Wangi minyak keris beraroma cendana tercium saat Fadli membuka pintu ruang yang suhunya selalu dijaga tersebut. Ada tiga lemari kaca besar yang penuh dengan keris di salah satu sudut ruang itu. Di sisi lain, belasan tombak berjajar rapi.

   

Tak banyak kolektor keris yang punya derajat "kegilaan" seperti Fadli Zon, Tjahjo Kumolo, dan Anak Agung Gede Waisnawa Putra. Bukan hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News