Tiga Korban Bayar Sendiri
Kamis, 29 September 2011 – 09:02 WIB
TIGA pasien korban bom bunuh diri di GBIS Kepunton yang sempat dirawat di RS Brayat Minulyo tidak terkover pembiyaan dan pemulihan psikologisnya. Sementara satu pasien korban insiden yang sama, yang dirawat di RS Dr Oen Solo masuk ICU setelah menjalani operasi. Pemulihan psikologis ketiganya juga belum tertangani. Pasalnya, tambah Yosepha, pihak rumah sakit tidak meminta mereka menjalani rawat jalan. "Kalau ditanya apakah mereka juga mengalami trauma, kami tidak tahu. Tapi di sini mereka memang hanya dirawat luka fisiknya," kata Yosepha.
Humas RS Brayat Minulyo Yosepha Sri Wijayanti mengungkapkan, tiga pasien yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut hanya mengalami luka ringan. "Seperti lecet-lecet di punggung dan siku tangan," jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Yosepha mengatakan, tiga pasien tersebut juga tidak perlu menjalani rawat jalan. Namun tidak seperti 14 korban yang mengalami luka serius dan dirawat di RS Dr Oen, Yosepha memastikan tiga pasien tersebut tidak terkover pembiayaan gratis dari pmerintah. "Mereka bayar sendiri. Kami juga tidak pernah dikonfirmasi pemkot (pemerintah kota) atau yang lain terkait biaya ini. Yang sempat datang hanya polisi yang meminta data terkait pasien yang menjadi korban (bom bunuh diri," imbuhnya.
Baca Juga:
TIGA pasien korban bom bunuh diri di GBIS Kepunton yang sempat dirawat di RS Brayat Minulyo tidak terkover pembiyaan dan pemulihan psikologisnya.
BERITA TERKAIT
- 9 Pelaku Curanmor Ditangkap di Bandung Raya, Ada Residivis
- Prostitusi Terselubung di Kawasan Wisata Religi Gunung Kemukus Sragen
- 9 Penumpang Speedboat Terdampar di Perairan Unir Asmat Dievakuasi Tim SAR
- Banjir Bandang Menerjang 2 Desa di Situbondo
- Cerita Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg di Semarang, Stok Ludes dalam Sehari
- Pelaksanaan PKG, Dinkes Kota Bandung Kekurangan SDM