Tiga Lima

Oleh: Dahlan Iskan

Tiga Lima
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di samping nyantrik di tokoh ilmuwan dunia Ningrum juga bergabung ke global burden disease collaborator. Itu dikelola oleh IHME Washington University, Amerika Serikat.

Di situ bergabung lebih dari 600 peneliti dari seluruh dunia. Terbanyak dari Tiongkok dan India. Yang dari Indonesia ada Ningrum.

Maka Ningrum pun, seperti Prof Dr Hermawan dari ITB, menganjurkan para peneliti untuk mengikuti jalan Ningrum.

Dia lama sekali di Taiwan: 7,5 tahun. Ketika berangkat tiga orang (dia, suami, dan satu anak). Ketika pulang lima orang. Dua anaknya lahir di sana.

Saya pun mencoba mengirimi Ningrum WA dalam bahasa Mandarin. "Itu dia," jawabnya. "Begitu lama di Taiwan gagal belajar bahasa Mandarin," tambahnya.

Itu karena kampusnya full menggunakan bahasa Inggris. Bahkan, Taiwan mendorong mahasiswa lokalnya untuk lebih berbahasa Inggris.

Ningrum hanya bisa bahasa setempat untuk belanja di pasar. Dia tidak pernah kesulitan untuk belanja yang tidak mengandung minyak babi.

"Masyarakat di sini sangat menghormati pilihan orang. Juga sangat membantu. Sikap masyarakatnya sangat Islami. Hanya tidak bersyahadat," ujar Ningrum.

Orang sukses sering tidak sengaja berbuat agar sukses. Dina Nur Anggraini Ningrum bahkan tidak tahu apa itu H-indeks. Tahu-tahu kampusnya heboh: Unnes Semarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News