Tiga Mahasiswi IPB Bikin Beras Analog Pengganti Beras Otentik

Presentasi Berbuah Hadiah Berangkat ke Luar Negeri

Tiga Mahasiswi IPB Bikin Beras Analog Pengganti Beras Otentik
BERAS ANALOG: Annisa Karunia (kiri), Suba Santika Widara, dan Yuliyanti, mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), yang berhasil membuat beras tiruan yang disebut beras analog, saat ditemui di laboratorium mereka di Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Rabu (25/4). Foto: M. Dinarsa Kurniawan/JAWA POS

"Padahal, moderator hanya mengizinkan maksimal lima penanya. Akhirnya diundi. Sebenarnya saya kalah, tapi saya memaksa, karena lawan suit saya adalah adik kelas," sambungnya lantas tertawa.

Mahasiswi berjilbab itu pun berhasil mempresentasikan beras analog di depan Dahlan. Dia menjelaskan, beras analog merupakan beras sintetis yang dibuat dari berbagai macam tepung, seperti sorgum, jagung, atau sagu. Bentuknya mirip beras, tapi warnanya kecokelatan.

Perjuangan Annisa naik ke panggung tak sia-sia. Rupanya menteri yang mantan wartawan itu senang dengan presentasi Annisa yang detail dan jelas. Karya inovasi pangan buatan Annisa cs dipandang sejalan dengan misi Kementerian BUMN. Dalam ceramahnya, Dahlan mengatakan, pemerintah akan membuka pabrik sagu di Papua dan lahan sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Memang belum dipastikan kapan Annisa dkk diberangkatkan ke luar negeri. Yang jelas, dia berharap kepergian mereka ke luar negeri bukan sekadar jalan-jalan. Mereka ingin mendapatkan beasiswa S-2 di Universitas Wageningen, Belanda. Perguruan tinggi tersebut mengkhususkan diri pada ilmu pertanian.

Keberhasilan IPB membuat beras analog mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Beras sintetis itu diharapkan mampu meringankan "beban"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News