Tiga Mahasiswi IPB Bikin Beras Analog Pengganti Beras Otentik
Presentasi Berbuah Hadiah Berangkat ke Luar Negeri
Kamis, 03 Mei 2012 – 00:49 WIB
Jika harapan itu tak dikabulkan, Annisa berharap bisa diberi kesempatan menghadiri pertemuan Institute of Food Technologist (IFT) Expo di Las Vegas, Amerika Serikat, Juni mendatang. "Tapi, kalaupun nanti hanya jalan-jalan, kami tetap senang, karena hasil kerja kami diapresiasi. Tapi, harapan kami, sepulang dari luar negeri bisa membawa manfaat secara keilmuan," ungkap mahasiswi semester delapan ini.
Riset tentang beras analog sebenarnya dilakukan sebagai tugas akhir (TA) bagi Annisa, Suba, dan Yulianti. Kebetulan inventor beras analog adalah Slamet Budijanto, dosen pembimbing mereka sendiri. Tema beras analog adalah topik yang dia tawarkan kepada tiga mahasiswi itu.
Menurut Slamet, beras analog sebenarnya adalah riset yang dilakukannya tahun lalu dengan biaya dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Namun, sampai deadline presentasi, Slamet belum bisa membuatnya secara sempurna karena terkendala mesin.
Bagi Slamet, meski riset yang dilakukan Annisa dkk dibiayai sendiri, itu semacam penebusan utang pada Kemenristek. Hasilnya pun cukup signifikan. Bahkan, bentuk beras sintetis itu nyaris sempurna, menyerupai beras betulan. Hanya warnanya yang tidak bisa putih seperti beras otentik.
Keberhasilan IPB membuat beras analog mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Beras sintetis itu diharapkan mampu meringankan "beban"
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408