Tiga Mahasiswi IPB Bikin Beras Analog Pengganti Beras Otentik

Presentasi Berbuah Hadiah Berangkat ke Luar Negeri

Tiga Mahasiswi IPB Bikin Beras Analog Pengganti Beras Otentik
BERAS ANALOG: Annisa Karunia (kiri), Suba Santika Widara, dan Yuliyanti, mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB), yang berhasil membuat beras tiruan yang disebut beras analog, saat ditemui di laboratorium mereka di Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Rabu (25/4). Foto: M. Dinarsa Kurniawan/JAWA POS

Jika harapan itu tak dikabulkan, Annisa berharap bisa diberi kesempatan menghadiri pertemuan Institute of Food Technologist (IFT) Expo di Las Vegas, Amerika Serikat, Juni mendatang. "Tapi, kalaupun nanti hanya jalan-jalan, kami tetap senang, karena hasil kerja kami diapresiasi. Tapi, harapan kami, sepulang dari luar negeri bisa membawa manfaat secara keilmuan," ungkap mahasiswi semester delapan ini.

Riset tentang beras analog sebenarnya dilakukan sebagai tugas akhir (TA) bagi Annisa, Suba, dan Yulianti. Kebetulan inventor beras analog adalah Slamet Budijanto, dosen pembimbing mereka sendiri. Tema beras analog adalah topik yang dia tawarkan kepada tiga mahasiswi itu.

Menurut Slamet, beras analog sebenarnya adalah riset yang dilakukannya tahun lalu dengan biaya dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Namun, sampai deadline presentasi, Slamet belum bisa membuatnya secara sempurna karena terkendala mesin.

Bagi Slamet, meski riset yang dilakukan Annisa dkk dibiayai sendiri, itu semacam penebusan utang pada Kemenristek. Hasilnya pun cukup signifikan. Bahkan, bentuk beras sintetis itu nyaris sempurna, menyerupai beras betulan. Hanya warnanya yang tidak bisa putih seperti beras otentik.

Keberhasilan IPB membuat beras analog mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Beras sintetis itu diharapkan mampu meringankan "beban"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News