Tiga Mbok Jamu Setia Menanti Jokowi
jpnn.com - JAKARTA--Di antara puluhan awak media massa yang menunggu pemeriksaan kesehatan Jokowi dan Jusuf Kalla di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (22/5), ada tiga tukang jamu yang juga tengah duduk sambil melihat sekeliling.
Tiga tukang jamu itu datang bukan tanpa sebab. Mereka datang atas permintaan calon presiden dan cawapres dari PDI Perjuangan itu.
Dua tukang jamu tampak sibuk memberikan jamunya kepada wartawan dan petugas. Sementara satu orang tukang jamu dengan tulisan 'warung Solo' di bakulnya tampak berdiri di depan pintu masuk instalasi Medical Check Up. Ia didampingi dua orang ajudan Jokowi-JK.
Salah satu dari penjual jamu gendong, Tugiarti mengatakan, mereka bertiga sengaja dijemput untuk memenuhi kebutuhan Jokowi.
"Yang masuk ibu yang satu tadikan, kita bertiga. Kita ketemunya di rumah Makan Solo, Cibenda, Jeruk Purut. Lalu dijemput oleh Mas Rio katanya orangnya Jokowi," tutur Tugiarti.
Tugiarti yang sudah berjualan jamu selama 26 tahun itu mengaku biasanya berjualan di Jeruk Purut dan Cipete. Awalnya dia tengah berjualan lalu diminta untuk menyediakan jamu untuk Jokowi.
Karena jamu yang dibawanya habis, maka dia harus pulang terlebih dahulu untuk mengambil persediaan.
Sedangkan dua tukang jamu gendong lainnya biasa berjualan di kawasan Pasar Minggu dan Mayestik. Namun, Tugiarti tidak mengklaim tidak mengenal keduanya.
JAKARTA--Di antara puluhan awak media massa yang menunggu pemeriksaan kesehatan Jokowi dan Jusuf Kalla di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (22/5), ada
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- Ini Upaya Kanwil Bea Cukai Banten Wujudkan Komitmen Siap Berantas Narkotika
- Bikin Emosi Warga, Sopir Truk Tanah yang Gilas Kaki Bocah SD di Tangerang Ternyata Positif Narkoba
- Gelar Aksi Damai, Nasabah Wanaartha Life Desak Pengembalian Dana
- Sambangi Kementerian ATR/BPN, LSM Pijar Keadilan Demokrasi & FPKMP Soroti Sengketa Tanah di Papua