Tiga Menteri Urus Dampak Lumpur
Minggu, 31 Januari 2010 – 03:40 WIB
Sunarso menargetkan arus ekonomi akan kembali normal pada awal 2011. Tetapi, dia juga mengakui proses relokasi arteri jalan raya Porong akan lama, jika warga sulit untuk diajak bekerja sama. "Khususnya saat proses pembebasan tanah," ujarnya.
Sejauh ini, kata Sunarso, permasalahan yang dihadapi BPLS adalah proses pembebasan lahan milik warga yang dimanfaatkan untuk relokasi arteri. "Belum ada kesamaan pendapat soal harga, sehingga menyulitkan kami untuk meneruskan pembangunan," katanya.
Jika lancar, Sunarso berjanji akan membuka akses jalan arteri awal tahun depan. Dia mengakui, dengan terhambatnya akses jalan arteri, perekonomian di Jawa Timur (Jatim) terpengaruh.
Relokasi jalan arteri itu dibangun selama empat paket. Paket I relokasi jalan arteri raya Siring-Porong 1 menghabiskan dana APBN sebesar Rp 87,7 miliar. Paket II arteri raya Siring-Porong II sepanjang 1,4 kilometer menghabiskan dana APBN Rp 82,6 miliar.
SIDOARJO - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menargetkan tahun depan relokasi arteri jalan raya Porong tuntas. Selain pembangunan jalan
BERITA TERKAIT
- Ternyata, Gubernur Rohidin Sempat Dievakuasi dari Bengkulu dengan Baju Polantas
- Komitmen Dukung Generasi Muda, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas
- TNI AD Kerahkan Ratusan Personel untuk Membantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Tahun Depan, Sebegini Jumlah Guru ASN & Honorer yang Dapat Tunjangan, Lainnya Sabar
- La Nina Picu Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru, Wisatawan Diminta Waspada
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk