Tiga Nama Ini Dianggap Layak jadi KaBIN
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik ikut mengamati langkah Presiden Joko Widodo dalam menentukan figur untuk memimpin Badan Intelijen Negara (BIN). Menurut Mahfuz, ada tiga nama yang layak untuk menggantikan Marciano Norman sebagai Kepala BIN (KaBIN).
"Kalau saya menilai ada tiga orang yang punya kualifikasi yang memadai, Sjafrie Sjamsoeddin, TB Hasanuddin, dan As'ad Said Ali. Mereka sama-sama bagus," kata Mahfuz di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/11).
Mahfuz menambahkan, pihaknya tengah menunggu nama calon KaBIN yang akan diajukan Presiden Jokowi ke DPR. Sebab, lanjut politikus PKS itu, DPR memiliki kewenangan menguji calon KaBIN yang dipercaya Presiden.
Mahfuz juga mengatakan, ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan Presiden Jokowi dalam menentukan pilihannya untuk memilih figur sebagai KaBIN. Di antaranya calon yang dipilih harus mampu mengembangkan orientasi kerja-kerja intelijen yang sifatnya keluar bukan ke dalam.
Selain itu, calon KaBIN harus orang yang mampu mengembangkan intelijen ekonomi dan cyber intelligence yang menjadi tantangan Indonesia saat ini. Sebab, lanjut Mahfuz, saat ini ada tarik-menarik kepentingan militer dan ekonomi sehingga penting bagi calon KaBIN menguasai sektor pertahanan.
Nah, dari ketiga nama di atas menurut Mahfuz memenuhi kualifikasi, tinggal dipilih lagi yang akan didukung oleh DPR. "Tiga-tiganya cukup bagus, tinggal siapa dari ketiga itu mendapat dukungan dari DPR," tandasnya.
Dari tiga nama itu, dua berasal dari militer, yakni Sjafrie Sjamsoeddin dan TB Hasanuddin. Sjafrie sebelumnya merupakan wakil menteri pertahanan, sedangkan TB Hasanuddin merupakan mantan sekretaris militer kepresidenan.
Sedangkan satu-satunya nama yang berlatar sipil adalah As’ad Ali. Sebelumnya, pengurus di PBNU itu pernah menjadi Wakil Kepala BIN.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik ikut mengamati langkah Presiden Joko Widodo dalam menentukan figur untuk memimpin Badan Intelijen Negara
- Lemkapi Acungi Jempol Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Anak Buah Arogan
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur, Tidak Sah, dan Lecehkan Hukum
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah