Tiga Negeri Jiran Ingin Belajar Haji dari RI
Senin, 18 Oktober 2010 – 07:08 WIB
Terkait keterlambatan tersebut, Subakin telah memberitahu pengelola jasa katering. untuk bisa menyesuaikan dengan kedatangan jamaah. Karena itu, Subakin berharap, jika ada penundaan lagi, SAA diminta memberitahukan kepada PPIH di Arab Saudi agar semua jadwal disusun ulang. "Biar dampak-dampak keterlambatan itu bisa kami atasi," jelasnya.
Media Center Haji Kemenag melaporkan, saat ini Masjid Nabawi di Madinah mulai terisi penuh oleh jamaah haji. Ratusan ribu jamaah dari berbagai penjuru dunia memadati untuk menunaikan salat Arbain (salat wajib lima waktu yang dijalankan selama delapan hari berturut-turut di Masjid Nabawi).
Salat Arbain bukan ibadah wajib haji. Salat itu hukumnya sunnah, namun mendapat pahala seribu kali lebih tinggi dibandingkan salat di masjid lainnya, kecuali salat di Masjidilharam, Makkah. Tahun ini diperkirakan jumlah jamaah haji yang datang akan melebihi tahun lalu. Hal itu terjadi karena hampir setiap negara mendapatkan tambahan kuota haji. (zul/dwi)
JAKARTA - Penyelenggaraan ibadah haji di tanah air oleh Kementerian Agama (Kemenag) ternyata mendapat apresiasi positif dari negeri tetangga. Tiga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo