Tiga Orang Ini Yang Pertama Kali Bantu Dimas Kanjeng
Taat Pribadi dijadikan sosok yang dikultuskan atau sosok yang bisa menggandakan uang.
Hingga namanya berubah menjadi Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dalam beberapa tahun saja, Padepokan Dimas Kanjeng ini mampu merekrut santri hingga 26 ribu santri dan padepokan diperluas hingga memiliki lahan sekitar 5 hektar.
Menurut AKBP Arman Asmara Syarifuddin Kapolres Probolinggo, diduga merasa mulai tersisih, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani berusaha membongkar kedok padepokan.
“Sehingga 2015 Ismail Hidayah dibunuh dan 2016 Abdul Ghani juga dibunuh,” ujar Arman.
Sementara itu, AY masih bertahan berteman dengan Taat Pribadi.
"Hingga saat ini AY masih dalam pemeriksaan intesif kepolisian, diduga kuat AY mengetahui semua sejarah panjang padepokan ini," imbuh Arman.(pul/flo/jpnn)
PROBOLINGGO-- Dimas Kanjeng Taat Pribadi tidak tiba-tiba saja bisa menggandakan uang. Dia sudah menjalani sejumlah usaha sebelumnya. Itu dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aipda Robig Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan di Rutan Polda Jateng
- Resmi Lapor Polisi, Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak di Semarang Minta Keadilan
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos
- Tak Dapat Undangan Pencoblosan, Pria Bercelurit di Sampang Menantang Carok
- 4 Orang Ditangkap Gegara Jual Pupuk Berbsubsidi di Atas HET
- Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak