Tiga Pasukan Khusus NATO Dibunuh
Sabtu, 11 Agustus 2012 – 08:47 WIB
Meningkatnya intensitas serangan tersebut memunculkan keraguan tentang kemampuan aparat Afghanistan mengambil alih tanggung jawab keamanan yang direncanakan ditinggal NATO pada akhir 2014.
Selasa lalu (7/8) seorang tentara AS tewas di timur Afghanistan karena dua pria berseragam tentara menembaknya. Lalu, Kamis (9/8) seorang tentara Afghanistan tewas setelah melepaskan tembakan ke arah tentara NATO.
Korban terakhir kemarin menambah panjang daftar kasus serangan "hijau terhadap biru". Menurut hitungan AFP, korban tewas tahun ini sudah mencapai 33 orang dalam 23 insiden serupa.
Sebagian serangan diklaim Taliban. Mereka menyatakan telah menyusup ke tubuh pasukan keamanan Afghanistan. Namun, sebagian lain terjadi karena perbedaan kebudayaan serta kebencian antara warga lokal dan pasukan sekutu pimpinan AS. Sekitar 130 ribu tentara NATO di Afghanistan berlatih serta bertugas bersama pasukan dan polisi Afghanistan. Mereka memegang tanggung jawab berat untuk menumpas pemberontak.
KANDAHAR - Suasana sahur yang tenang di sebuah pos penjagaan Afghanistan Selatan tiba-tiba berubah menjadi tragedi setelah seorang polisi menembak
BERITA TERKAIT
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia