Tiga Pemain Timnas Terlantar

Tiga Pemain Timnas Terlantar
Tiga Pemain Timnas Terlantar
Selain jadwal latihan yang tak jelas, Mario bersama tiga rekannya yang lain juga mulai kebingungan untuk menutupi kebutuhannya. Meski makan bisa memanfaatkan fasilitas hotel, mereka tak memliki sedikitpun pemasukan, padahal mereka harus meninggalkan klub yang menggaji mereka.

"Kami tak ada uang saku. Kami tak tahu harus bagaimana. Persediaan semakin menipis, tapi tidak ada pegangan uang sama sekali dari manajemen," ujar pemain yang turut dalam rombongan Timnas di pertandingan pertama Pra Piala Asia, 6 Februari lalu, tersebut.

Penderitaan mereka tak berhenti di situ. Mario, Anggi, dan Husin juga masih belum mendapatkan kejelasan terkait uang ganti tiket keberangkatan mereka. Pasalnya, janji manajemen BTN yang memanggil mereka untuk menanggung biaya keberangkatan ke Jakarta dari daerah masing-masing ternyata palsu.

Mereka harus merogoh kocek sendiri untuk terbang ke Jakarta. Mario dan Husin menjadi pemain yang paling banyak mengelurkan uang tiket, Rp2,5 juta dan Rp3,2 juta  Sementara Anggi hanya mengeluarkan uang tak sampai Rp1 juta.

JAKARTA-Dualisme yang terjadi di dalam pengelolaan Timnas, antara Badan Tim Nasional (BTN) dan Komite Timnas membuat persiapan Timnas tak menentu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News