Tiga Pembangkit Luar Jawa Masuk Blue Book
Kamis, 22 April 2010 – 07:40 WIB
JAKARTA- Rencana tiga pembangkit listrik di luar Jawa telah masuk dalam blue book pemerintah sebagai prioritas pembangunannya. Pemerintah melalui Bappenas menganggarkan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu megawatt (MW) tahap kedua dengan menggunakan dana pinjaman asing. Namun kalangan Komisi VII DPR meminta pemerintah memprioritaskan pengembang listrik swasta independent power producer/IPP) yang berpengalaman. Selain memiliki kemampuan mencari pendanaan, IPP mampu membangun pembangkit lebih murah dan cepat dibanding kontraktor asing. Ketua Komite Tetap Pengembangan Energi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Ali Herman Ibrahim menilai rencana pemerintah menggunakan pinjaman dana G to G untuk pembangunan pembangkit listrik di Tanah Air cukup wajar. Pemerintah berkepentingan agar memperoleh pendanaan yang murah untuk proyek tersebut.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Zulkieflimansyah mengatakan, pembangkit yang akan menggunakan dana pinjaman bilateral (government to government/G to G) itu antara lain PLTU Parit Baru erkapasitas 2x100 MW di Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, PLTU Takalar 2x100 MW di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, dan PLTA Batang Merangin 2x90 MW di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Baca Juga:
Zulkiefli mengatakan rencana pemerintah menggunakan dana G to G untuk mendanai tiga proyek pembangkit listrik di luar Jawa itu tidak tepat, namun dia menyarankan perlu menggandeng IPP untuk menggarap proyek tersebut. “Kalau memang ada IPP yang mampu mendanai proyek tersebut, kenapa tidak. Yang penting cepat dan investasinya murah,” katanya.
Baca Juga: