Tiga Penambang Emas Tewas, Polisi: Kekurangan Oksigen
jpnn.com, LEBONG - Polisi memastikan tiga penambang emas tradisional yang meninggal dunia di dalam lubang tambang di Desa Lebong Tambang, Kabupaten Lebong, Bengkulu pada Sabtu (7/3), akibat kekurangan oksigen.
"Kejadian murni karena dalamnya lubang itu seperti sistem tangga 25 meter sampai 450 meter ke dalam tanah, otomatis suplai oksigen butuh alat. Kalau alat ini mati maka selesailah mereka di dalam. Itulah kejadiannya kekurangan suplai oksigen, mati lemas," kata Kapolres Lebong AKBP Ichsan Nur didampingi Dandim 0409/Rejang Lebong saat meninjau lokasi kejadian, Minggu.
Penambang emas tradisional yang meninggal dunia di dalam lubang tambang, kata dia, sudah beberapa kali terjadi. Bahkan pada 2016 oknum anggota polisi menjadi korban.
Banyaknya penambang yang meninggal di dalam lubang tambang karena karekteristik dan geologis bukit Kabupaten Lebong adalah bukit batu yang keras. Sehingga udara yang ada di dalam lubang sangat terbatas dan bergantung dengan suplay udara dari luar.
"Pada peristiwa kali ini, selain tiga orang meninggal, ada 12 orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran pingsan saat berupaya memberikan pertolongan," katanya. (antara/jpnn)
Tiga penambang emas tradisional yang meninggal di dalam lubang tambang di Desa Lebong Tambang, Bengkulu pada Sabtu (7/3) akibat kekurangan oksigen.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Harimau Berkeliaran, Objek Wisata Alam Danau Lebar Mukomuko Ditutup Sementara
- KY Pelajari Vonis Bebas WN China Penambang Ilegal di Kalbar
- Penemuan Mayat di Mukomuko, Ada Luka di Wajah dan Leher Korban
- Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Bandung, Polisi Amankan 7 Orang
- Raup Keuntungan Triliunan Rupiah, 7 Penambang Emas Ilegal di Bandung Dibekuk Polisi
- Daerah Ini Mengusulkan 30 Honorer jadi PPPK Paruh Waktu