Tiga Pendemo Tewas di NTB, Bukti Kegagalan Polisi

Tiga Pendemo Tewas di NTB, Bukti Kegagalan Polisi
Tiga Pendemo Tewas di NTB, Bukti Kegagalan Polisi
Ditegaskan Aboe, Polri seharusnya mengedepankan pendekatan persuasif kepada rakyat. Tegasnya lagi, jangan selalu menyalakkan senapan kepada rakyat jelata. "Saya kira kita perlu evaluasi, kalo perlu seperti di Meksiko yang memecat 900 polisi bermasalah dan menggantikan fungsinya dengan Angkatan laut," katanya.

Seperti diketahui, tiga pengunjuk rasa dari Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) yang tewas di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12). Mereka adalah Arief Rahman (19), Syaiful (17), dan Ansyari (20) yang tewas akibat tembakan peluru yang diduga  dari aparat keamanan.

Informasi yang dihimpun, ketiga korban bersama para pengunjuk rasa lainnya, menutup jalur lalu lintas ke Pelabuhan Sape sejak 20 Desember 2011. Mereka  menuntut pencabutan SK Bupati Bima Nomor 188 Tahun 2010 tentang izin pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) dan pembebasan seseorang berinisial AS, tersangka pembakaran kantor Camat Lumbu yang terjadi pada 10 Maret 2011 dan telah diserahkan ke kejaksaan.(boy/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Datang Rapat Sekaligus Sidak

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhabsy menegaskan, polisi harus segera berbenah dan  perlu benar-benar melakukan reformasi diri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News