Tiga Penyebab Elektabilitas PDIP Anjlok, Salah Satunya Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago tidak heran sejumlah survei terkini memperlihatkan elektabilitas PDIP turun. Menurut dia, ada tiga faktor penyebab penurunan itu.
"Pertama, isu yang dimainkan selama ini enggak menguntungkan PDIP, misalnya dihadap-hadapkan atau dibenturkan antara kelompok nasionalis dengan Islam," kata Pangi lewat keterangannya, Jumat (23/2).
Kondisi ini diperburuk bergabungnya Basuki T Purnama alias Ahok ke partai berlambang banteng moncong putih itu. Menurut dia, banyak pemilih sosiologis yang masih menganggap Ahok sebagai penista agama.
"Bergabungnya Ahok ke PDIP menambah sentimen negatif bahwa mereka partai pendukung penista agama," terang Pangi.
Kedua, lanjut Pangi, elektabilitas PDIP bergantung kepada Presiden Jokowi. Jika Jokowi sukses, citra PDIP makin bagus dan dianggap sukses. Sehingga secara tak langsung berdampak pada kenaikan elektabilitas partai berlambang banteng tersebut.
Pangi memandang, turunnya elektabilitas Jokowi punya dampak secara langsung terhadap elektabilitas PDIP. "Ini konsekuensi dari efek ekor jas. Maka bisa jadi elektabilitas Prabowo naik otomatis elektabilitas Gerindra ikut naik," kata Pangi.
BACA JUGA: Ahok Berpotensi Merugikan PDIP
Meski masih nomor satu, elektabilitas PDIP merosot beberapa bulan terakhir. Apa saja penyebabnya?
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum